My Dearest Sister

Assalamu’alaikum.

Halo adekku sayang, apa kabar? Semoga selalu sehat dan selalu sabar ya. Maaf karna secepat itu aku mengirimmu untuk ikut dengan our best mother. Aku tau dan sudah aku tebak akan seperti ini jadinya ketika kamu tinggal dengan ibu. Bukannya aku jahat atau ingin membuatmu belajar lebih berat saat ini, namun menurutku inilah saat yang tepat untuk kamu lebih mengenal sosok ibu.

Dek, dulu waktu kamu masih kecil aku terlalu egois untuk tidak mengijinkan ibu menggendongmu dan menyayangimu layaknya beliau menyayangiku sehingga kamu mempunyai ibu asuh yang sekarang masih kamu sayangi layaknya ibu kandungmu. Aku tidak berniat untuk membedakanmu atas apapun, tapi jujur yang pernah aku ingat dan aku rasa dulu ada rasa benci dimana aku selalu tidak ingin melihatmu. Maafkan aku yang selalu membedakanmu, menyakitimu, membuatmu menangis dan tersiksa bahkan mungkin sampai saat ini masih ada dendam dalam dirimu untukku. Sampai sekarang aku pun tidak mengerti atas dasar apa aku pernah membencimu dulu sampai aku tega menyakiti fisik maupun batinmu.

Kamu malaikatku. Kamu terkuat. Kamu terbaik. Kamu segalanya, dek. Kamu mengalah untukku dulu, kamu mengalah agar aku bisa bahagia dengan apa yang aku mau sampai-sampai kasih ibu pun kamu relakan untukku. Jujur, untuk mengingat hal apa yang membuatku begini aku pun tidak begitu tahu. Selama ini hanya serba-serbi cerita dari orang tua dan tetangga sebelah yang menjadi saksi kehidupan kita dulu dimana kita masih menjadi satu atap. Sekali lagi aku minta maaf dan mohon untuk menghapus semua kebencian yang pernah tertanam di dalam lubuk hatimu. Entah, aku selalu mengingat perkataanmu yang ingin balas dendam karna aku dulu selalu disayang dan kamu tidak lalu kamu menuntut untuk disayang sekarang.

Ingatlah, dek. Lebih dari 10 tahun berlalu kita tidak pernah mengenal sosok ibu yang sebenarnya. Tidak pernah kita bangun pagi, mandi disuruh ibu, sarapan dimasakin ibu sampai diantar sekolah dan dibawakan bekal oleh ibu. Apakah kamu ingin merasakan hal itu? Rasanya tidak ada satu orang pun di muka bumi ini yang tidak ingin merasakan kasih sayang ibu seperti itu. Tapi, kita ditakdirkan untuk berjauhan dengan sesosok ibu yang kita impi-impikan kehadirannya dalam membimbing kita. Aku tahu waktu itu paling berat untuk kita lalui, tapi kita kuat lho. Sudah sebesar ini kita bertahan untuk tetap kuat menghadapi takdir kita yang harus berpisah dengan ibu.

Dek, kamu kangen ibu kan? Kamu dulu pengen kan serumah sama ibu dalam waktu yang lama? Kamu pengen kan disayang kaya aku dulu? Inilah saatnya. Kenapa aku pengen banget kamu ikut ibu untuk saat ini karna itulah alasannya. Waktu yang singkat ini gunakanlah untuk lebih mengerti dan mengenal ibu. Aku disini iri mengapa kita tidak sama-sama lebih dekat, sama-sama mengerti dan mengenal. Se-iri apa dibanding yang kamu rasa dulu terhadapku dek? Aku ihklas. Kenali ibu dengan hati dek, mulailah mengerti perlahan-lahan sosok ibu yang dulu menangisi kita karena harus berpisah untuk waktu yang tidak sebentar. Rasa sakit ibu itulah yang membuat ia lebih keras sekarang, lebih ingin mendidik anaknya untuk kuat seperti beliau yang dulu terpisahkan dengan anak-anaknya yang lucu.

Waktumu bersama ibu tidak ada yang tahu, dek. Pergunakan sebaik mungkin, buka hatimu kembali untuk lebih mengerti dan memahami ibu. Sebenarnya ibu kangen bermain dengan kita, hanya saja ibu tidak tahu bagaimana cara untuk itu karena beliau sudah lama tidak serumah dengan kita. Bersyukurlah atas apa yang kamu dapat saat ini, dimana kamu bisa memanen pundi-pundi pahala dari ibu. Air mata yang kamu teteskan tidak sebanyak air mata ibu untuk kita, dek. Air matamu tidak akan pernah ada apa-apanya dibanding sakit yang beliau rasakan ketika melahirkan kita, merawat kita dengan penuh perjuangan, bahkan harus dipisahkan dengan kita saat itu. Sekarang kamu sudah serumah sama ibu, mba mohon pergunakan waktu itu sebaik mungkin.

Dek, mba sayang sama Deria. Mba dari dulu pengen banget deket sama Deria kaya Deria deket sama temen-temen Deria, Deria main sama temen-temennya sampe ngakak gitu kadang mba iri. Mba berusaha deketin Deria tapi Derianya gapernah mau gubris mba, Deria sibuk sama temen-temen adek yang lebih seru apalagi kalo chatan. Kadang mba pengen kita kaya gitu juga dek, tanpa ada dendam atau rasa iri dalam hati kita masing-masing. Mba pengen kamu lebih menghargai mba melebihi Deria menghargai temen-temen adek. Deria sekarang udah gede, adek udah bisa mikir mana yang baik dan mana yang lebih baik. Mba percaya Deria lebih bisa berpikir untuk maju kedepan dengan semangat yang Deria punya sendiri, bukan karna dari embel-embel atau karna sesuatu yang menghalangi Deria.

Dek, mba ada disini karna mba mau. Mba yakin dengan apa yang mba perjuangkan itu bisa menutup luka mba yang lalu. Bukannya mba pengen kabur dari kamu atau menjauh dari kamu, tapi emang mba gabisa kalo tetep terus ada di sekitar zona sedih dirumah. Dek, mba kangen kamu, mba kangen berantem sama kamu, kangen ngakak sama kamu, kangen semuanya tentangmu. Rencana Allah tidak ada yang buruk, dek. Yakinlah kita bisa memperbaiki semuanya dan InsyaAllah Allah akan mempermudahkan jalan kita. Aamiin.

Wassalamu’alaikum.

Yogyakarta, 1 Oktober 2017.
Your Sister.

Leave a Reply

Your email address will not be published.