Membuka Mata: Perhutani BKPH Wonogiri

Selebar aku mencoba membuka mata ternyata belum menjangkau banyak sudut. Hai! Apa kabar? Semoga selalu baik ya.

Aku mau membagi pengalaman yang menurutku ini bisa jadi pengalaman buruk tapi juga bisa jadi renungan buat kita semua. Selama ini aku termasuk orang yang suka main ke antah berantah (blusukan), entah itu masuk hutan atau hanya sekedar iseng menelusuri jalan menuju bukit tersembunyi.

Tempat yang paling aku suka yaitu Alas Kethu, orang Wonogiri pasti ga asing sama nama itu. Alas Kethu merupakan kawasan hutan penelitian, menurut informasi yang saya tahu kawasan hutan tersebut dikelola olah salah satu lembaga dari Yogyakarta. Sebelumnya aku mengenal tempat itu hanya sekedar mengira-ira dan membaca papan-papan hijau yang ditancapkan di beberapa tempat blok penelitian dan aku menyimpulkan bahwa kawasan tersebut adalah kawasan penelitian. Pemikiran yang sempat terbesit itu ternyata memang benar ketika aku mau mencari tau.

Sempat melihat satu petak berisi tanaman Kayu Putih (Melaleuca leucadendron) yang selama ini udah beberapa kali aku lewat tingginya mencapai ± 3 meter, trus dibakar, tumbuh lagi dan sekang stay dengan tinggi yang ± 1 meter. Aku berpikir kenapa tanaman minyak kayu putih ini tidak dimanfaatkan daunnya untuk diekstrak menjadi minyak atsiri? Dan sering aku berkomentar banyak yang lain tanpa aku bertanya terlebih dahulu kepada yang berwenang mengelola. Emang mungkin sifat manusia ya suka judge seenaknya sendiri tanpa tanya gimana yang sebenernya. Apalagi setelah aku masuk kuliah dan dijurusan kehutanan, makin banyak lah hal yang aku komentari ehehhee….. wajar ga wajar sih, kadang ada benernya juga tapi banyak salahnya deeng.

Cerita punya cerita, saking aku kepo dengan segala hal tentang kehutanan yang ada di Wonogiri khususnya, aku mencoba memberanikan diri untuk sowan (mengunjungi) Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Wonogiri pada bulan Januari 2017 tapi sayang ternyata Dinas Kehutanan sedang proses transisi karena ada peraturan baru dan kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Wonogiri dirubah menjadi Kantor Kementrian Lingkungan Hidup. Schedule selama liburan jadi kosong karena rencana awal gagal. Setelah dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan niatnya mau langsung ke Perhutani BKPH Wonogiri, tapi nyaliku menciut dan baru sekarang aku berani untuk sowan ke kantor. Singkat cerita saat aku ke kantor Perhutani sedang ada bersih-bersih karena mamperingati HUT Perhutani yang ke-56. Di kantor Bapak Kepala Perhutani BKPH Wonogiri sedang tidak ada karena ada acara peringatan HUT di Surakarta. Ada satu Polhut yang menyambutku dan mengajakku ngobrol.

Banyak cerita yang aku dapet selama ngobrol dengan Bapak Sutarno, beliau membawahi banyak RPH yaitu RPH Cubluk, RPH Randubang, RPH di Kecamatan Batuwarno yang merupakan salah satu produksi getah pinus, baru 3 RPH yang aku dengar mungkin ada yang lain yah itulah kelemahan manusia yang ingatannya terbatas hehe. Selain itu aku menanyakan mengenai tanaman Kayu Putih yang aku judge pengelolaannya. Pak Sutarno menjelaskan bahwa Perhutani BKPH Wonogiri memiliki tanaman Kayu Putih ± 4 hektar yang sampai sekarang masih memproduksi minyak atsiri dan tidak pernah kurang dari target produksi. Wahh..aku merasa menjadi orang yang banyak bicara tanpa mencari fakta, dari sini aku belajar bahwa tanpa mencari tahu kita seperti tong kosong yang nyaring bunyinya. Banyak ngomong tapi gaada dasar yang jelas.

Perhutani BKPH Wonogiri sekarang sedang mengembangkan potensi wisata yang ada di wilayah kelolanya. Salah satu wisata yang sekarang dikembangkan adalah Menara Pandang Soko Gunung. Wisata tersebut terletak di Desa Wisata Soko Gunung yang merupakan daerah hutan lindung pada blok pemanfaatan. Pengembangan wisata tersebut dilakukan dengan mengajak kerjasama masyarakat desa sekitar dalam mengelolanya.

Pemandangan yang didapat langsung yaitu view Waduk Gajah Mungkur, disisi lain banyak view yang dapat dijadikan obyek foto. Ada satu hal yang menarik dari pembicaraan dengan Pak Robi (Kepala Perhutani BKPH Wonogiri) yang saya temui sehari setelah bertemu dengan Pak Sutarno. Jalan track menuju Menara Pandang Soko Gunung terdapat tanaman yang dulunya mendominasi wilayah Wonogiri yang sekarang sudah hampir punah. Tanaman tersebut yaitu Cendana (Santalum album) yang merupakan tanaman berkayu wangi. Sempat mendengar cerita, dulu banyak yang mencari kayu Cendana untuk dijual karena harganya yang mahal, sekarang tanaman itu relatif sulit dicari. Cendana (Santalum album) dalam status konservasinya termasuk kategori vulnerable atau rentan (source:www.iucnredlist.org). Sebagai pengujung yang baik, kita wajib menjaga tanaman tersebut untuk meningkatkan status konservasinya. Ayo sama-sama kita menjaga kekayaan alam yang kita punya sebelum benar-benar punah! Cendana juga dapat digunakan sebagai daya tarik tersendiri untuk pengunjung selain Menara Pandang Soko Gunung.

Aku sangat bersyukur, pernah terbesit salah satu keinginan masuk fakultas kehutanan karena ingin mengembangkan Kabupaten Wonogiri dari segi wisata. Sekarang sektor wisata alam banyak diincar oleh penggemar wisata sehingga mendorong banyak desa terutama yang mempunyai potensi wisata alam untuk mengembangkan wisata tersebut dengan berlabel desa wisata. Semoga semakin berkembang pariwisata Kabupaten Wonogiri dengan pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan wisata yang berbasis desa wisata. Selain itu, aku berharap dari pihak pemda sendiri mendukung pembukaan pariwisata dibidang lain yang dapat menjadi pemasukan daerah juga sebagai ajang memperkenalkan Kabupaten Wonogiri dikancah nasional.

Akhir kata, belajar itu bukan menunggu untuk diberitahu tetapi sambil berjalan untuk mencari tahu. Jangan pernah puas dengan ilmu yang kamu dapat sekarang, masih banyak ilmu yang masih perlu kamu tau. Malulah jika kamu tidak tahu, tapi jangan malu ketika mau mencari tau. Mulailah mengenali baru berkomentar, jangan berkomentar tapi tidak mau mengenali.

Terakhir, aku mau berpesan untuk jaga lingkungan daerah wisata dengan membuang sampah pada tempatnya. Oh iya, aku baru belajar nulis, jadi jika ada saran dan kritik silahkan komentar dibawah. Terimakasih banyak karena sudah mau meluangkan waktu untuk membaca tulisan ini.